Klasifikasi
ilmiah ialah cara ahli biologi mengelompokkan
dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus
Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki.[1]
Pengelompokan ini sudah direvisi dan dikembangkan sejak Carolus
Linnaeus hidup untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang
diturunkan dari Darwin.[2]
Klasifikasi
(pengelompokan) merupakan
suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan
klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang
digunakan) adalah Domain
(Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), familia (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup
adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk
hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri
pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan
pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk
tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama
dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:
- Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak.
- Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembap (higrofit).
- Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
- Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Pengelompokan makhluk hidup seperti
ini dianggap kurang sesuai karena dengan cara demikian dibuat berdasarkan
keinginan orang yang mengelompokkannya sehingga kadang sulit untuk di pelajari
oleh kebanyakan orang.
Sistem Klasifikasi Domain
Belakangan, sistem Kingdom sempat
dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang menambah urutan dan memiliki
lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
1.
Archaea (dari Archaebacteria)
2.
Bacteria(dari Eubacteria)
Perbandingan Ciri Archaebacteria,
Eubacteria, dan Eukariota
Ciri
|
Archaebacteria
|
Eubacteria
|
Eukariota
|
Membran nukleus
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Organel yang
terbungkus oleh membran
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Peptidoglikan
dalam dinding sel
|
Tidak ada
|
Ada
|
Tidak ada
|
Respons terhadap antibiotik
|
Pertumbuhan tidak terhambat
|
Pertumbuhan terhambat
|
Pertumbuhan tidak terhambat
|
Sistem Klasifikasi Enam Kingdom
(Menurut Woese tahun 1977)
Semula para ahli hanya
mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan
kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan :
1.
Kenyataan bahwa sel
kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
2.
Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui
proses fotosintesis
dan tidak dapat berpindah tempat sedangkan hewan tidak memiliki dinding sel,
tidak bisa membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli
taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae
(tumbuhan), Fungi
(jamur), dan Animalia
(hewan).
Setelah para ahli mengetahui
struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi
empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran
inti sel. Sel yang
memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sel yang
tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker
mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi
makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Kemudian sistem ini diubah dengan
dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan Archaebacteria.
Penjelasan Sistem Klasifikasi
Makhluk Hidup Enam Kingdom:
Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom
Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler).
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel
prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai
lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan
istilah bakteri.
Organisme yang dikelompokkan ke dalam kingdom ini memiliki peptidoglikan
di dalam dinding sel mereka.
Kingdom Archaebacteria
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog
bernama Carl
Woese dan peneliti lain dari University of Illinois menemukan suatu
kelompok bakteri
yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya.
Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati
makhluk hidup eukariota
dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokariota.[3]
Hal itu menyebabkan sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria
dari anggota kingdom Monera lain yang disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang
yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem lima kingdom yang
ditemukan oleh Whittaker.
Makhluk hidup di kingdom
Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di kingdom Eubacteria karena
mereka dulunya satu kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan
yang lebih ekstrem.
Kingdom Protista
Makhluk hidup yang ada dalam
kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista
memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak
berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan.
Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang atau
Protophyta), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai
klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora
(bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/ Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium),
Rhizopoda/
Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak
mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium). Ganggang dikelompokkan berdasarkan pigmen /
jenis chlorophyl, yaitu Chrolophyta (warn; hijau), Euglenoid, Chrysophyta
(warna; keemasan/kuning), Rhodophyta (warna; merah), Phaeophyta (warna;
coklat), dan Phyropyta (warna; api).
Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi
tidak bisa membuat makanan sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof,
yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya
sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali
jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota).
Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes)
contohnya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang)
contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor
mue)dan spesies jamur lainnya
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta),
tumbuhan paku (Pteridophyta),
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan memiliki sel eukariotik.
Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang berdiferensiasi membentuk jaringan.
Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat
autotrof).
Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik.
Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk
jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang
belakang (invertebrata/avertebrata)
dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6 Kingdom, namun dengan memisahkan
Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu
Chromista.
6 Kingdom menurut Klasifikasi
Cavalier-Smith, yaitu:
1.
Bacteria
2.
Protozoa
3.
Chromista
4.
Fungi
5.
Plantae
6.
Animalia
Walaupun sekarang Indonesia sedang
berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun klasifikasi menurut ketentuan
terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.
Sejarah Klasifikasi
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
0 komentar:
Posting Komentar