Teori Darwin Tentang Evolusi
Teori Evolusi Charles Darwin |
Teori Darwin tentang evolusi pertama kali dipublikasikan sejak penerbitan bukunya. Dalam bukunya yang berjudul ''The Orgin of Species by Means of Natural Selection,'' Charles Darwin mengungkapkan teorinya mengenai evolusi. Pokok utama dariTeori Darwin tersebut adalah sebagai berikut.
- Perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu organisme disebabkan oleh seleksi alami (natural selection).
- ''Survival of the fittest'', artinya siapa yang paling kuat dia akan bertahan. Darwin mengemukakan bahwa individu yang kuat akan bertahan dan akan mewariskan sifat ke generasi berikutnya.
- ''Struggle for existance'', artinya berjuang keras untuk bertahan hidup. Individu yang tidak dapat bertahan akan mati dan terjadi kepunahan, sedangkan yang bertahan akan melanjutkan hidupnya dan bereproduksi.
Telepas dari teori Darwin mengenai evolusi, banyak ilmuan yang tidak setuju dengan teori evolusi Darwin tersebut, bahkan sampai sekarang masih banyak ilmuan yang belum bisa membuktikan secara pasti teori Darwin mengenai evolusi yang termuat dalam bukunya.
Perdebatan Ilmuwan Tentang Evolusi terhadap Teori Darwin
Banyaknya ahli yang mengajukan teori-teori evolusinya, menimbulkan pertentangan pendapat di antara ilmuwan-ilmuwan terutama terhadap teori Darwin tersebutt. Hasil pengamatan setiap ilmuwan berbeda. Hal tersebut dapat dipahami karena teori evolusi yang dikemukakan hanya didasarkan atas pengamatan bukti-bukti evolusi, bukan berdasarkan eksperimen di laboratorium sehingga hasilnya belum pasti.
Perdebatan Ilmuwan Tentang Evolusi terhadap Teori Darwin
Banyaknya ahli yang mengajukan teori-teori evolusinya, menimbulkan pertentangan pendapat di antara ilmuwan-ilmuwan terutama terhadap teori Darwin tersebutt. Hasil pengamatan setiap ilmuwan berbeda. Hal tersebut dapat dipahami karena teori evolusi yang dikemukakan hanya didasarkan atas pengamatan bukti-bukti evolusi, bukan berdasarkan eksperimen di laboratorium sehingga hasilnya belum pasti.
Teori Lamarck dan Teori Darwin
Lamarck mengemukakan bahwa zarafah berleher panjang karena kebiasaan menjulurkan lehernya terus-menerus untuk mencari makanan di pohon yang tinggi. Teori Darwin membantahnya dengan mengemukakan bahwa zarafah yang berleher panjang dan zarafah yang berleher pendek sudah ada sebelumnya. Seleksi alam menyebabkan zarafah berleher pendek punah dan menyisakan zarafah yang berleher panjang.
Setelah sekitar lima puluh tahun Lamarck mengemukakan teorinya, Darwin mengemukakan teori evolusi menurut hasil penelitiannya. Teori Darwin tentang evolusi ini dimuat dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection. Dalam bukunya ini, Darwin mengemukakan dua pokok teori evolusinya, yakni spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alami.
Lamarck mengemukakan bahwa zarafah berleher panjang karena kebiasaan menjulurkan lehernya terus-menerus untuk mencari makanan di pohon yang tinggi. Teori Darwin membantahnya dengan mengemukakan bahwa zarafah yang berleher panjang dan zarafah yang berleher pendek sudah ada sebelumnya. Seleksi alam menyebabkan zarafah berleher pendek punah dan menyisakan zarafah yang berleher panjang.
Setelah sekitar lima puluh tahun Lamarck mengemukakan teorinya, Darwin mengemukakan teori evolusi menurut hasil penelitiannya. Teori Darwin tentang evolusi ini dimuat dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection. Dalam bukunya ini, Darwin mengemukakan dua pokok teori evolusinya, yakni spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alami.
Teori Lamarck dan Teori Weismann
Teori yang dikemukakan oleh Lamarck juga dibantah oleh Weismann. Weismann menyanggah teori Lamarck ini dengan melakukan percobaan pemotongan ekor tikus dan mengawinkan sesamanya selama 22 generasi.Ternyata setiap generasi tidak pernah menghasilkan tikus yang berekor pendek. Generasi tikus yang ke-23 tetap berekor panjang.
Dengan berbekal informasi ini, Weismann menggugurkan teori yang diajukan oleh Lamarck. Weismann mengungkapkan bahwa pengaruh genetis merupakan faktor lain yang menyebabkan adanya variasi. Hal ini ia temukan pada saat mengamati proses pembelahan sel. Faktor genetis inilah yang kemudian diwariskan kepada keturunannya.
Teori yang dikemukakan oleh Lamarck juga dibantah oleh Weismann. Weismann menyanggah teori Lamarck ini dengan melakukan percobaan pemotongan ekor tikus dan mengawinkan sesamanya selama 22 generasi.Ternyata setiap generasi tidak pernah menghasilkan tikus yang berekor pendek. Generasi tikus yang ke-23 tetap berekor panjang.
Dengan berbekal informasi ini, Weismann menggugurkan teori yang diajukan oleh Lamarck. Weismann mengungkapkan bahwa pengaruh genetis merupakan faktor lain yang menyebabkan adanya variasi. Hal ini ia temukan pada saat mengamati proses pembelahan sel. Faktor genetis inilah yang kemudian diwariskan kepada keturunannya.
Teori Darwin dan Teori Weismann
Sebenarnya, teori yang dikemukakan oleh kedua tokoh ini tidak bertentangan. Teori Weismann bahkan lebih menjelaskan teori seleksi alam yang dikemukakan oleh Charles Darwin dalam teori Darwin. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan.
Proses evolusi akan terjadi jika ada perubahan pada sel kelamin. Perbedaannya dengan teori Darwin adalah Darwin berpendapat bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam. Adapun Weismann, mengatakan bahwa evolusi merupakan gejala seleksi alam terhadap faktor genetis.
Sebenarnya, teori yang dikemukakan oleh kedua tokoh ini tidak bertentangan. Teori Weismann bahkan lebih menjelaskan teori seleksi alam yang dikemukakan oleh Charles Darwin dalam teori Darwin. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan.
Proses evolusi akan terjadi jika ada perubahan pada sel kelamin. Perbedaannya dengan teori Darwin adalah Darwin berpendapat bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam. Adapun Weismann, mengatakan bahwa evolusi merupakan gejala seleksi alam terhadap faktor genetis.
Sumber: http://www.biologisel.com/2013/12/teori-darwin.html
0 komentar:
Posting Komentar