Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni diair dan di daratan. empat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Amfibi Rentang fosil: Akhir Devonian - Sekarang | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Katak kaki sekop barat, Spea hammondii
| ||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||
| ||||||||||
Subclasses and Orders | ||||||||||
Ordo Temnospondyli - punah
Subkelas Lepospondyli - punah Subkelas Lissamphibia Ordo Anura Ordo Caudata |
Amfibia mempunyai ciri-ciri:
- tubuh diselubungi kulit yang berlendir
- merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
- mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
- mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
- matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
- pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
- berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Untuk lebih jelas ciri-ciri amfibi lihat tebel berikut:
Penutup tubuh | kulit yang berlendir |
Alat gerak | dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang. |
Alat pernapasan | pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam. |
Habitat | air dan darat |
Suhu tubuh | tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm) |
Peredaran darahnya | tertutup |
Alat penglihatan | Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam |
Berkembang biak | dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal) |
Jantung | terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik |
Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik.
0 komentar:
Posting Komentar