Rabu, 11 Maret 2015

BIOLOGI: Buaya Muara (Reptil No.1)


1. Buaya Muara (Crocodylus porosus)
Klasifikasi :
Kelas : Repitilia 
Ordo : Crocoduylia 
Famili : Crocodylidae 
Subfamili : Crocodylinae 
Genus : Crocodylus 
Species : Crocodylus porosus 
Ciri Morfologi :
1. Merupakan reptil yang paling besar (Schneider, 1801). Beratnya mencapai 1.000-1.200 kg. Pada buaya jantan dewasa dapat mencapai 6-7 m. Buaya betina lebih kecil dan pada umumnya berkisar 3 m.
2. Kepalanya cukup besar dan mempunyai sepasang tepi di sepanjang dari mata ke tengah hidung. Sisiknya berbentuk oval dan biasanya lebih kecil daripada spesies lain. Pada Buaya Muara berwarna kuning pucat dengan garis-garis hitam dengan bintik-bintik yang ditemukan di tubuh dan ekor. Pada buaya dewasa berwarna lebih gelap dengan warna abu-abu kehitaman. Pada permukaan bawah (ventral) berwarna kuning atau putih, dan garis-garis dihadirkan pada sisi lebih bawah pada tubuh tetapi tidak memperluas sampai bagian perut. Ekor berwarna abu-abu.
3. Mempunyai sepasang rahang yang berat dan kuat dengan jumlah gigi antara 64-68.
4. Pada permukaan atas (dorsal) tubuh terdapat seperti duri.
5. Pada setiap sela jari pada kakinya terdapat selaput.
Makanan :
Spesies ini tergolong hewan karnivora, yakni pemakan daging. Sesuai dengan ukuran tubuhnya yang besar, buaya muara memerlukan banyak makanan. Makin besar ukuran seekor buaya muara, makin banyak pula kebutuhan makannya. Mulai dari ikan-ikanan hingga hewan mamalia seperti kancil, kambing, rusa bahkan sapi bisa masuk ke dalam perutnya.
Buaya muara berburu mangsa dengan cara yang unik, yaitu cukup dengan mengambil posisi diam bagai patung yang tak berdaya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu strategi kamuflase untuk memperoleh mangsanya. Biasanya mangsa akan terpedaya dan sama sekali tidak menyadari bahwa ia-lah yang justru mendekati mulut buaya. Kemudian tanpa disangka-sangka ia mampu bergerak secepat kedipan mata menyambar mangsanya.
Yang paling berbahaya dari C. porosus adalah gigitannya yang sangat kokoh, sehingga dapat meremukkan tulang dari mangsanya. Gigi-gigi C. porosus umumnya adalah gigi taring yang menyebar merata di seluruh permukaan dalam mulutnya. Sehingga dengan rahang yang sangat kuat ditunjang dengan deretan gigi yang menyerupai gergaji, maka jarang ada mangsa yang dapat lolos dari gigitannya. 
Habitat :
Satwa ini dapat hidup di darat, di dalam air maupun di atas pohon. Bergerak kesana-kemari dengan cara melata, baik dengan dua pasang kakinya maupun tidak sama sekali. Famili Crocodylus ini senang berpetualang dari satu habitat ke habitat lain, maka tak heran populasinya menyebar di pelosok dunia. Spesies ini tersebar di banyak negara seperti Papua Nugini, Australia Utara, Kepulauan Pasifik, Brunei, Myanmar, Kamboja, Philippina, Burma, India, Srilanka, Cina, Semenanjung Malaya, hingga Indonesia.

0 komentar: