Selasa, 10 Maret 2015

FISIKA: ARUS pada Rangkaian Listrik TERTUTUP

Pada postingan ini, kita akan membahas arus listrik pada rangkaian tertutup. Ada yang istimewa dari rangkaian tertutup, yaitu adanya arus listrik hanya terjadi pada rangkaian tertutup. Tahukah Anda, apakah arus listrik itu? Konduktor merupakan penghantar yang baik. Di dalam konduktor banyak mengandung muatan bebas berupa elektron-elektron yang bermuatan negatif, sedangkan muatan bebas pada elektrolit berupa ion-ion (atom bermuatan listrik). 
Contoh Rangkaian Tertutup
Muatan bebas merupakan partikel-partikel bermuatan listrik yang mudah bergerak dalarn medan listrik. Gerakan muatan tersebut disebut arus listrik. Arah arus listrik disepakati sebagai arah muatan positif. Akan tetapi, sebenarnya elektronlah yang bergerak dalamkonduktor dengan arah berlawanan arah arus listrik. Jadi, arah arus listrik seolah-olah berlawanan dengan arah gerak elektron. Hal ini disebabkan oleh jumlah elektron yang berpindah dalam suatu penghantar sama dengan jumlah muatan positif yang berpindah dalam penghantar itu. 

Arus listrik dapat mengalir jika dihubungkan dengan sumber potensial listrik pada kedua ujung penghantar. Arus listrik bergerak dari kutub positif menuju ke kutub negatif, sedangkan di dalam sumber energi listrik (misalnya baterai), arus bergerak dari kutub negatif menuju kutub posistif. Arus listrik akan mengalir dalam rangkaian tertutup dan akan bernilai nol pada rangkaian terbuka. Kuat arus listrik rata-rata merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir pada konduktor dalarn interval waktu tertentu. Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut:

I = Q / t

dengan, I = kuat arus listrik (A), Q = besar muatan listrik (C), dan t = selang waktu (s).

Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeterbasicmeter, dan galvanometer. Untuk mengukur kaut arus listrik, maka alat pengukur listrik harus dirangkai secara seri pada rangkaian.

0 komentar: