Jumat, 26 September 2014

BAHASA: Naskah PIDATO Agama 'KECINTAAN PADA ROSUL'


Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum Wr.Wb. Alhamdulillahi robil ‘aalamiin washolaatu wassalaamu ‘alaa Asyrofil anbiyaa i wal mursalina Wa’alaalihi wasokhbihi ajma’in, ammaa ba’du.
Pertama-tama marilah kita ucapkan rasa syukur kita kepada Allah swt. Allah yang tak pernah bosan melimpahkan rahmat dan kenikmatan, kenikmatan iman, islam, dan kesehatan. Sehingga, kita masih diberi kesempatan untuk merayakan maulid Nabi Muhammad SAW untuk kesekian kalinya yang dimaksudkan untuk menyampaikan rasa kegembiraan dan penghormatan terhadapnya karena telah berhasil mengusir kebodohan manusia di muka bumi ini.
Kedua, tidak lupa kita panjatkan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Semoga kita diberi ketabahan dalam keimanan dan ketaqwaan, Amin...
Bapak,ibu, dan hadirin sekalian yang dimuliakan oleh Alloh SWT.
Berbicara mengenai rosul, Rosul menurut bahasa artinya utusan. Sedangkan, Rosululloh adalah utusan Alloh. Ia adalah Orang terutama seorang laki laki yang dipilih dan dipercaya oleh Alloh SWT untuk mengajarkan dan melaksanakan wahyunya bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk kebaikan seluruh umat islam di seluruh dunia. Menurut syariat islam jumlah rosul itu ada 312, sesuai yang disebutkan oleh Muhammad, dan telah diriwayatkan oleh At-Turmudzi. Namun yang wajib kita ketahui hanya 25 saja. Iman kepada rosul merupakan rukun iman ke-4. Iman itu berarti harus diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan.
            Rosul dikirim oleh Alloh sebagai pembawa kebenaran darinya berupa kabar berita dan peringatan serta menjelaskan tentang agama Islam kepada umat dari golongan mereka sendiri. Dalam menyebarkan agama Alloh, Para rosul diberi Alloh keistimewaan yang luar biasa atau disebut mu’jizat sebagai penangkal umatnya yang menentang da’wah rosul. Diantaranya Nabi Ibrahim AS yang tidak mempan dibakar, Nabi Sulaiman AS yang mengerti bahasa binatang, juga tak lupa Nabi Musa AS yang dapat membelah lautan hanya dengan tongkatnya.
            Dari 25 rosul tersebut ada 5 rosul yang memiliki ketabahan dan keberanian luar biasa dalam mengahadapi tantangan dan rintangan yang disebut dengan Rosul Ulul Azmi. Diantaranya kisah Nabi Nuh AS yang tabah mengahdapi istrinya dan anaknya Kan’an yang menentang dakwahnya sehingga Alloh memerintahkan kepadanya untuk membuat perahu di musim kemarau. Orang-orang yang menganggapnya gila akhirnya tenggelam bersama gunung-gunung karena Alloh telah menurunkan banjir dahsyat, Nabi Nuh dan pengikutnya saja yang selamat. Nabi Ibrahim menghancurkan berhala milik Raja Namrud yang sangat dipuja saat itu. Dia akhirnya dihukum dibakar hidup-hidup, tapi tidak mempan.
            Nabi Musa AS memiliki ayah angkat yaitu raja Fir’aun yang mengaku dirinya sebagai tuhan. Ingin menuntun ayah nya itu ke jalan Alloh, ia malah dianggap tukang sihir dan dikejar-kejar akan dibunuh. Di tepi laut merah, ia menembus laut dengan membelahnya menggunakan tongkatnya. Fir’aun mati tenggelam. Nabi Isa diangkat ke langit dan digantikan dengan Yahuda oleh Alloh, setelah akan dibunuh dan disalib oleh kaum Yahudi.  Sementara itu, nabi Muhammad disebut Rohmatan lil ‘Alamin sebagai rohmat bagi seluruh alam.
Saat ini, di tengah-tengah masyarakat sedang marak berbagai aktivitas yang mengatasnamakan cinta Rasul shallallahu alaihi wasallam. Kecintaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah perintah agama. Tetapi untuk mengekspresikan cinta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak boleh kita lakukan menurut selera dan hawa nafsu kita sendiri. Sebab jika cinta Rasul shallallahu alaihi wasallam itu kita ekspresikan secara serampangan tanpa mengindahkan syari’at agama maka bukannya pahala yang kita terima, tetapi malahan menuai dosa.
(Dalam kajian Islam Ahad pagi di Masjid Al-Ittiba’ Yayasan Mutiara Hikmah, Klaten)
Dari Anas radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan segenap umat manusia.” (Muttafaq Alaih)

Berdasarkan hadits shahih yang telah kita bacakan tadi, kita akan membahas poin-poin berikut ini:
Kewajiban Cinta Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Hadits shahih di atas adalah dalil tentang wajibnya mencintai Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan kualitas cinta tertinggi. Yakni kecintaan yang benar-benar melekat di hati yang mengalahkan kecintaan kita terhadap apapun dan siapapun di dunia ini. Bahkan meskipun terhadap orang-orang yang paling dekat dengan kita, seperti anak-anak dan ibu bapak kita. Bahkan cinta Rasul itu harus pula mengalahkan kecintaan kita terhadap diri kita sendiri. Karena itu, barangsiapa yang kecintaannya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam belum sampai pada tingkat ini maka belumlah sempurna imannya, dan ia belum bisa merasakan manisnya iman hakiki sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Anas, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam , beliau bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اِلإِيْمَانِ : أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا
“Ada tiga perkara yang bila seseorang memilikinya, niscaya akan merasakan manisnya iman, ‘Yaitu, kecintaannya pada Allah dan RasulNya lebih dari cintanya kepada selain keduanya……”
Alasan harus Cinta Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Tidak akan mencapai derajat kecintaan kepada Rasul shallallahu alaihi wasallam secara sempurna kecuali orang yang mengagungkan urusan din(agama)nya, yang keinginan utamanya adalah merealisasikan tujuan hidup, yakni beribadah kepada Allah Ta’ala. Dan selalu mengutamakan akhirat daripada dunia dan perhiasannya.
Cinta Rasul inilah dengan izin Allah menjadi sebab bagi kita mendapatkanhidayah (petunjuk) kepada agama yang lurus. Karena cinta Rasul pula, Allah menyelamatkan kita dari Neraka, serta dengan mengikuti beliau shallallahu alaihi wasalam kita akan mendapatkan keselamatan dan kemenangan di akhirat.
Adapun cinta keluarga, isteri dan anak-anak maka ini adalah jenis cinta duniawi. Sebab cinta itu lahir karena mereka memperoleh kasih sayang dan manfaat materi. Cinta itu akan sirna dengan sendirinya saat datangnya Hari Kiamat. Yakni hari di mana setiap orang berlari dari saudara, ibu, bapak, isteri dan anak-anaknya karena sibuk dengan urusannya sendiri. Sebagaimana firman Allah:
“pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,dari ibu dan bapaknya,dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”. (QS. Abasa: 34-37)
Dan firman Allah:
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (QS. Al-Hajj:1-2)
Dan barangsiapa lebih mengagungkan cinta dan hawa nafsunya kepada isteri, anak-anak dan harta benda duniawi maka cintanya ini akan bisa mengalahkan kecintaannya kepada para ahli agama, utamanya Rasulullahshallallahu alaihi wasallam .
Tanda-tanda Cinta Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, diantaranya: Mentaati beliau dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Menolong dan mengagungkan beliau shallallahu alaihi wasallam. Terakhir, Tidak menerima sesuatupun perintah dan larangan kecuali melalui beliau r rela dengan apa yang beliau tetapkan, serta tidak merasa sempit dada dengan sesuatu pun dari sunnahnya. Firman Allah:
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”[QS. An-Nisaa: 65]
Adapun selain beliau, hingga para ulama dan shalihin maka mereka adalah pengikut Nabi shallallahu alaihi wasallam.Tidak seorang pun dari mereka boleh diterima perintah atau larangannya kecuali berdasarkan apa yang datang dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Bagaimana Agar Mencintai Nabi shallallahu alaihi wasallam, Hendaknya kita ingat bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang paling baik dan paling berjasa kepada kita. Kedua, Renungkanlah keagungan akhlak Nabi shallallahu alaihi wasallam, sifat dan sikapnya yang sempurna, rendah hati kepada kaum mukminin dan keras terhadap orang-orang munafik dan musyrikin, pemberani, dermawan dan penyayang. Mengetahui kedudukan beliau shallallahu alaihi wasallam di sisi AllahTa’alaBeliau shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang paling mulia di antara segenap umat manusia, penutup para Nabi, yang diistimewakan pada hari Kiamat atas segenap Nabi untuk memberikan syafa’at uzhma (agung), yang memiliki maqam mahmud (kedudukan terpuji), orang yang pertama kali membuka pintu Surga serta berbagai keutamaan beliau lainnya.
            Dan begitulah, menumbuhkan rasa cinta kepada rosul dimulai dari mengenal mereka secara biografi, mengenal orang tua, mengenal keluarganya (ahlul bait) termasuk anak dan istrinya, mengenal perjuangannya, mengenal perilakunya atau kebiasaan sehari-harinya, mengenal penderitaanya, mengenal sahabatnya, mengenal mutu ibadahnya dan mengenal sifat-sifat mulianya. Sebagai penutup, marilah kita camkan bersama nasihat Imam al-Khatiib al-Baghdadi[19] berikut ini, “Seyogyanya para penuntut ilmu hadits (pengikut manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah), (berusaha untuk) membedakan dirinya dari kebiasaan orang-orang awam dalam semua urusan (tingkah laku dan sikap)nya, dengan (berusaha) mengamalkan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamsemaksimal mungkin, dan membiasakan dirinya mengamalkan sunnah-sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Sesungguhnya, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (Qs. al-Ahzaab: 21).
            Demikian, semoga hal yang saya uraikan diatas bermanfaat bagi kita semua dalam menjalani kehidupan dunia maupun mempersiapkan diri menuju akhirat. Wa billahi taufiq wal hidayah, wal ridlo wal inayah. Mohon maaf apabila ada kesalahan ucap maupun perbuatan. Akhirulkalam, Wassalamualaikum Wr.Wb.

           
           


0 komentar: