Kalor
merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain.
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi
energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi
listrik. Dalam pembahasan ini hanya akan diulas tentang hubungan energi listrik
dengan energi kalor. Alat yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi
kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll.
Besarnya
energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan.
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan.
W = Q
Untuk
menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut :
W = P.t
Keterangan
:
W
adalah energi listrik (J)
P
adalah daya listrik (W)
t
adalah waktu yang diperlukan (s)
Bila
rumus kalor yang digunakan adalah Q = m.c.(t2 – t1) maka diperoleh persamaan ;
P.t =
m.c.(t2 – t1)
Yang
perlu diperhatikan adalah rumus Q disini dapat berubah-ubah sesuai dengan soal.
Kalorimetri
adalah ilmu dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan fisik.
Kalorimetri termasuk penggunaan calorimeter. Kata kalorimetri berasal
dari bahasa Latin yaitu calor, yang berarti panas.
Kalorimetri
tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panas pada makhluk hidup yang
memproduksi karbondioksida dan buangan nitrogen (ammonia, untuk organisme
perairan, urea, untuk organisme darat) atau konsumsi oksigen. Lavosier (1780)
mengatakan bahwa produksi panas dapat diperkirakan dari konsumsi oksigen dengan
menggunakan regresi acak. Hal itu membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran
panas oleh makhluk hidup juga dapat dihitung oleh perhitungankalorimetri langsung
(direct calorymetry), dimana makhluk hidup ditempatkan didalam kalorimeter
untuk dilakukan pengukuran
Jika
benda atau system diisolasi dari alam, maka temperatur harus tetap konstan.
Jika energi masuk atau keluar, temperatur akan berubah. Energi akan berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya yang disebut dengan panas
dan kalorimetri mengukur perubahan suhu tersebut, bersamaan dengan
kapasitas panasnya, untuk menghitung perpindahan panas.
Kalorimetri
adalah pengukuran panas secara kuantitatif yang masuk selama proses kimia.
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur panas dari reaksi yang dikeluarkan.
Berikut adalah gambar calorimeter yang kompleks dan yang
sederhana. Kalorimetri adalah pengukuran kuantitas perubahan panas.
Sebagai contoh, jika energi dari reaksi kimia eksotermal diserap air, perubahan
suhu dalam air akan mengukur jumlah panas yang ditambahkan. Kalorimeter
digunakan untuk menghitung energi dari makanan dengan membakar makanan dalam
atmosfer dan mengukur jumlah energi yang meningkat dalam suhu kalorimeter.
Bahan
yang masuk kedalam kalorimetri digambarkan sebagai volume air, sumber
panas yang dicirikan sebagai massa air dan wadah atau kalorimeter dengan
massanya dan panas spesifik. Keseimbangan panas diasumsikan setelah percobaan
perubahan suhu digunakan untuk menghitung energi tercapai.
0 komentar:
Posting Komentar