Sherlock
Holmes
|
|
Tokoh Sherlock
Holmes
|
|
Penampilan
pertama
|
Penelusuran
Benang Merah (1887)
|
Penampilan
terakhir
|
Misteri
di Gedung Tua Shoscombe (dalamkanon,
1927)
|
Pencipta
|
|
Informasi
|
|
Jenis
kelamin
|
Laki-laki
|
Pekerjaan
|
Detektif konsultan
|
Keluarga
|
Mycroft Holmes (kakak)
|
Kewarganegaraan
|
Sherlock Holmes
sebagaimana diilustrasikan oleh Sidney
Paget.
Sherlock Holmes ( /ˈʃɜrlɒk ˈhoʊmz/)
adalah tokoh detektif fiksi rekaan Sir Arthur Conan Doyle,
seorang pengarang dan dokter berkebangsaan Skotlandia. Holmes yang menyebut dirinya
sebagai seorang "detektif konsultan" ini dikenal akan ketajaman
penalaran logis, kemampuan menyamar, dan keterampilannya dalam menggunakan ilmu forensik untuk memecahkan berbagai
kasus.
Holmes, yang pertama kali muncul pada
tahun 1887, menjadi tokoh dalam empat novel dan 56
cerita pendek. Novel pertama yang menampilkan sosoknya, Penelusuran Benang
Merah, dimuat di Beeton's
Christmas Annual pada tahun 1887. Sementara itu, novel
kedua, Empat Pemburu Harta,
dimuat di Lippincott's
Monthly Magazine pada tahun 1890.
Tokoh ini semakin populer setelah cerita pendeknya dimuat secara berseri di The
Strand Magazine, diawali dengan Skandal di Bohemia pada
tahun 1891 yang berlanjut sampai tahun 1927 dengan
tambahan dua novel. Novel dan cerita pendek tersebut berlatar waktu tahun 1880-an
hingga 1914.
Hampir semua cerita petualangan
Holmes dinarasikan oleh sahabat karibnya, dr. John H. Watson, kecuali dua yang
diceritakannya sendiri (Kasus Prajurit Berwajah Pucat dan Misteri
Surai Singa) serta dua yang ditulis dengan sudut pandang orang
ketiga (Kasus
Batu Mazarin dan Salam
Terakhir). Dalam dua cerita, Ritual Keluarga Musgrave dan Kapal
Gloria Scott, Holmes awalnya memberitahu Watson apa yang
diingatnya mengenai kasus tersebut, lalu dikembangkan oleh Watson. Novel
pertama dan keempatnya, Penelusuran Benang Merah dan Lembah
Ketakutan, masing-masing memiliki bagian penceritaan ulang dalam sudut pandang orang ketiga serbatahu yang
tidak diketahui oleh Holmes maupun Watson.
Inspirasi tokoh
Doyle mengatakan bahwa ia memperoleh
inspirasi tokoh Sherlock Holmes dari sosok dr.
Joseph Bell yang menjadi atasannya saat bekerja di Royal Infirmary of Edinburgh,Skotlandia. Seperti Holmes, Bell dikenal dapat
menarik banyak kesimpulan hanya dengan sedikit observasi.[1] Akan tetapi, beberapa tahun
kemudian, Bell menulis surat kepada Doyle yang isinya antara lain: "Kau
sendirilah Sherlock Holmes dan kau tahu itu."[2] Sir
Henry Littlejohn, dosen Kedokteran Forensik dan Kesehatan Masyarakat
di Royal College of Surgeons, juga dianggap
sebagai sumber inspirasi tokoh Holmes. Littlejohn bekerja sebagai dokter
bedah kepolisian dan petugas medis di Edinburgh yang memberikan jalan bagi
Doyle untuk menghubungkan pemeriksaan medis dengan pemecahan kasus.[3]
Kehidupan
Awal
Penampilan perdana
Holmes dalam Penelusuran Benang
Merahdi Beeton's
Christmas Annual(1887).
Rincian kehidupan Holmes di luar
petualangannya yang diceritakan oleh dr. Watson hanya sedikit dan jarang
diketengahkan dalam karya Doyle. Akan tetapi, sedikit rincian awal kehidupan
dan keluarga besar Holmes itu telah dapat menyusun biografi sederhana sang
detektif.
Perkiraan usia Holmes dalam kisah Salam
Terakhir menunjukkan bahwa ia lahir pada tahun 1854,
tepatnya pada tanggal 6 Januari.[4] Kisah tersebut berlatar waktu
bulan Agustus 1914 saat
Holmes telah berusia 60 tahun.
Holmes mengatakan bahwa ia pertama
kali mengembangkan metode deduksinya untuk memecahkan kasus saat masih
mahasiswa. Kasus pertamanya sebagai detektif amatir datang dari temannya sesama
mahasiswa.[5] Menurut Holmes, yang
mempengaruhinya untuk memilih profesi sebagai detektif adalah ayah seorang
teman kuliahnya.[6] Profesi itu ditekuninya selama
enam tahun setelah lulus kuliah sampai akhirnya Holmes kesulitan keuangan
sehingga harus patungan sewa kamar dengan Watson. Saat itulah kisah petualangan
Holmes dimulai.
Sejak 1881,
Holmes menyewa kamar di Baker
Street 221B, London, sebagai tempat
tinggal sekaligus tempat praktiknya. Hingga kedatangan Watson, Holmes bekerja
sendiri, sesekali mempekerjakan agen yang berasal dari masyarakat kalangan
bawah, meliputi sejumlah informan dan sekelompok anak jalanan yang disebutnya
"Baker Street Irregulars" (laskar anak-anak
jalanan Baker Street). Anak-anak jalanan itu muncul dalam tiga cerita, yaitu Penelusuran Benang
Merah, Empat Pemburu Harta,
dan Si
Bungkuk.
Hanya ada sedikit keterangan mengenai
keluarga Holmes. Orang tuanya tidak pernah disebut-sebut dalam cerita, ia hanya
pernah menyatakan bahwa dirinya merupakan keturunan tuan tanah pedesaan. Dalam
kisah Penerjemah Bahasa Yunani, Holmes
mengatakan bahwa paman buyutnya adalah Horace
Vernet, seorang seniman Perancis. Kakaknya yang lebih tua tujuh tahun, Mycroft, adalah pejabat pemerintah yang muncul
dalam tiga cerita, yaitu Penerjemah Bahasa Yunani, Kisah
Penutup, dan Kasus Pencurian Rancangan Kapal Selam Bruce-Partington,
serta disebutkan dalam satu cerita, Petualangan di Rumah Kosong. Pekerjaan
Mycroft cukup unik karena ia hanya bertindak sebagai juru pengingat atau kamus
berjalan bagi segala aspek kebijakan pemerintah. Mycroft dideskripsikan jauh
lebih berbakat daripada Holmes dalam hal observasi dan deduksi, tetapi tidak
memiliki kemauan dan stamina sekuat Holmes. Kakak Holmes itu dikisahkan lebih
suka menghabiskan waktunya bersantai-santai di Klub
Diogenes.
Bersama dr. Watson
Ilustrasi Holmes
(kanan) dan Watson oleh Sidney
Paget.
Dalam sebagian besar hidupnya sebagai
detektif konsultan, Holmes berbagi kamar dan pengalaman dengan sahabat
sekaligus penulis kisah petualangannya, dr. Watson. Watson tinggal bersama Holmes
selama beberapa tahun di Baker
Street 221B sebelum berpisah karena menikah dengan Mary
Morstan pada tahun 1887,
tetapi tinggal bersama lagi pasca-kematian istrinya itu. Induk semang mereka
adalah Mrs.
Hudson.
Watson berperan ganda dalam kehidupan
Holmes, yang pertama sebagai asisten dan kedua sebagai perekam jejak Holmes.
Sebagian besar kisah petualangan Holmes ditulis dengan sudut pandang Watson sebagai ikhtisar
kasus-kasus paling menarik yang pernah dipecahkan oleh sang detektif. Akan tetapi,
Holmes seringkali mengkritik tulisan Watson yang dianggapnya terlalu
sensasional dan umum, alih-alih berupa laporan yang akurat dan objektif.
“
|
Deteksi
adalah, atau seharusnya adalah, sebuah ilmu pengetahuan eksakta, dan
seharusnya diperlakukan dengan sikap dingin dan tidak emosional, sebagaimana
ilmu pengetahuan lainnya. Kau sudah mencoba mencampurkan sedikit romantismeke dalamnya,
hingga kesannya seperti kalau kau menyisipkan kisah cinta ... Beberapa fakta
seharusnya ditekan, atau, paling tidak, harus lebih proporsional dalam
penyajiannya. Satu-satunya masalah yang layak disinggung-singgung dari kasus
itu hanyalah pemikiran analitis dari pengaruh ke penyebab, dengan mana aku
berhasil mengungkap kasusnya.
|
”
|
|
— Empat Pemburu Harta,
Bab 1: Ilmu Pengetahuan Deduksi
|
Meski demikian, persahabatan dengan
Watson merupakan hubungan pertemanan Holmes yang paling intensif. Dalam
beberapa cerita, kepedulian Holmes yang tinggi kepada Watson muncul, tetapi
seringkali tidak tampak dari luar karena tertutup oleh ronanya yang dingin.
Sebagai contoh, dalam kisah Petualangan Tiga Garrideb, Watson terluka
tembak. Meski luka tembak itu terbilang cukup ringan, Watson merasa terharu
melihat reaksi Holmes:
“
|
Walaupun
aku terluka—bahkan kalau terluka parah aku benar-benar rela, karena aku
merasakan betapa setia dan penuh kasihnya sahabatku yang berwajah dingin itu
terhadap diriku. Matanya yang besar dan keras menyipit sesaat, dan bibirnya
yang kaku gemetaran. Baru sekali inilah aku melihat kehebatan hatinya
sebagaimana hebatnya otaknya. Selama bertahun-tahun menemaninya beraksi, baru
kali inilah aku menyaksikan luapan perasaannya.
|
”
|
Dalam kisah Misteri Penyewa Kamar yang Berkerudung,
disebutkan bahwa Holmes telah berpraktik sebagai detektif konsultan selama 23
tahun, 17 tahun di antaranya bersama Watson.
Istirahat panjang
Ilustrasi Holmes
dan Moriarty saat bertarung hidup-mati di tepi Air Terjun Reichenbach, Swiss.
Doyle yang ingin meluangkan lebih
banyak waktu untuk menulis novel historis memutuskan untuk
"mematikan" Holmes dalam Kisah
Penutupyang pertama kali diterbitkan pada tahun 1893 dan
berlatar waktu tahun 1891. Setelah mendiamkan
permintaan dari publik untuk melanjutkan petualangan Holmes selama delapan
tahun, Doyle akhirnya menulis Anjing
Setan yang terbit pada tahun 1901 dan
berlatar waktu sebelum "kematian" Holmes, tetapi ada pula yang
berpendapat bahwa latar waktunya setelah Kembalinya
Sherlock Holmes.[7][8] Pada tahun 1903,
Doyle menulis cerita pendek Petualangan di Rumah Kosong yang
berlatar waktu tahun 1894. Dalam kisah itu, Holmes
muncul kembali dan menjelaskan kepada Watson yang terkejut bahwa ia hanya
pura-pura mati dalam Kisah Penutup untuk memperdaya
musuh-musuhnya.
Penggemar Holmes menyebut periode
antara tahun 1891 saat ia pura-pura mati dalam Kisah Penutup, lalu
menghilang hingga muncul kembali pada tahun 1894 dalam Petualangan
di Rumah Kosong sebagai the great hiatus, 'istirahat
panjang'.[9] Adapun satu cerita pendek,Petualangan di Wisteria Lodge, yang
berlatar waktu tahun 1892, dianggap sebagai
kekhilafan pengarang.
Masa pensiun
Dalam kisah Salam
Terakhir, Holmes dikisahkan telah pensiun dan pindah ke
peternakan kecil di Sussex. Kepindahannya itu
tidak disebutkan secara pasti, tetapi diperkirakan terjadi sebelum tahun 1904 karena
disebutkan secara retrospektif dalam Kisah
Noda Kedua yang terbit pada tahun itu. Di peternakan
kecilnya itu, Holmes mendalami hobinya beternak lebah sebagai pekerjaan utamanya
dan menulis buku bertajukPractical Handbook of Bee Culture, with some
Observations upon the Segregation of the Queen. Dalam Salam
Terakhir, dikisahkan Holmes dan Watson aktif lagi dari masa pensiun untuk
membantu upaya Britania Raya dalam Perang Dunia I. Hanya ada satu cerita lain
yang berlatar waktu saat sang detektif telah pensiun, yaitu Misteri
Surai Singa yang diceritakan sendiri oleh Holmes. Adapun
waktu kematiannya tidak pernah diketahui.
Kebiasaan dan kepribadian
Pipa dan topi
Holmes.
Watson menilai kebiasaan dan
kepribadian Holmes bergaya "bohemia".
Meski dalam kisah Anjing
Setan Holmes dideskripsikan memiliki kecintaan terhadap
kebersihan diri "seperti kucing", Watson juga mendeskripsikan Holmes
sebagai orang eksentrik yang tidak memiliki standar kerapian atau keteraturan
yang pasti dalam kisah Ritual Keluarga Musgrave:
“
|
Salah
satu keunikan sifat temanku Sherlock Holmes yang sering mencengangkan diriku
adalah kenyataan bahwa walaupun cara berpikir dan berpakaiannya sangat rapi
dan serba teratur ... (dia) menyimpan cerutunya di ember arang, tembakaunya
di ujung sandal Persia-nya yang melengkung, dan ... surat-surat diselipkannya
di lipatan gantungan di atas perapian. ... Dia tak berani menghancurkan
dokumen-dokumennya ... (sehingga) dari bulan ke bulan dokumennya menumpuk
hingga memenuhi setiap sudut ruangan. Tak ada yang boleh membakar atau
membuangnya kecuali si pemilik sendiri.
|
”
|
Apa yang terlihat amburadul bagi
orang lain mungkin menjadi sumber informasi utama bagi Holmes. Dalam
kisah-kisah petualangannya, Holmes sering digambarkan mengacak-acak tumpukan
kertas dan barang untuk menemukan dokumen atau benda tertentu.
Watson juga sering mengutarakan
kebiasaan makan Holmes yang tidak teratur. Sang detektif dikisahkan tidak mau
makan sama sekali saat sedang tegang memikirkan kasus, misalnya dalam kisah Kontraktor dari Norwood yang mana
menurut Watson:
“
|
Temanku
sendiri (Holmes) malah tak makan. Itulah salah satu keanehannya. Pada
saat-saat tegang, dia tak mampu menelan sepotong roti pun. Dia mampu bertahan
demikian sampai dia akan pingsan karena kelaparan.
|
”
|
Akan tetapi, Watson tidak memandang
kebiasaan Holmes menghisap tembakau dengan pipa atau kadang cerutu sebagai kebiasaan buruk. Meski demikian, tampak
jelas bahwa Watson memiliki toleransi terhadap tembakau lebih rendah daripada
Holmes dan kadang memarahinya karena menciptakan "atmosfer beracun"
dari asap tembakau.[10]
Watson juga tidak mengkritik sikap
Holmes yang memutarbalikkan fakta atau melanggar hukum demi kliennya asal dapat
dipertanggungjawabkan secara moral, misalnya berbohong kepada polisi,
menyembunyikan barang bukti, atau menyusup masuk ke dalam rumah orang lain.[11] Meski demikian, Watson tidak
setuju bila Holmes berencana memanfaatkan orang-orang tak bersalah, misalnya
saat ia mempermainkan perasaan seorang gadis dalam kisah Charles Augustus Milverton walau
bertujuan mulia untuk menyelamatkan banyak gadis lain dari kejahatan Milverton.
Dalam beberapa cerita, Holmes
digambarkan sebagai pembela tanah air dalam bidang keamanan nasional.[12] Ia juga melakukan aksi
kontra-intelijen dalam kisah Salam
Terakhiryang berlatar waktu awal Perang Dunia I. Holmes juga suka memanfaatkan
tembok kamarnya untuk berlatih menembak dengan pola tembakan membentuk susunan
huruf "VR" (Victoria Regina).
Sesekali Holmes menampakkan sikap
arogan dalam batas-batas tertentu yang masih dapat dimaklumi. Ia senang saat
melihat para inspektur polisi kebingungan dengan metode deduksi tingkat
tingginya. Akan tetapi, ia tidak ingin mencari muka dan tidak ambil pusing saat
polisi mengakui hasil kerjanya sebagai hasil kerja mereka.[13] Peran Holmes dalam suatu kasus
baru tampak saat Watson menuangkannya dalam kisah-kisah petualangan mereka. Dari
kisah-kisah itulah Holmes dikenal luas sebagai detektif dan para klien biasanya
langsung meminta bantuan kepada Holmes alih-alih melapor kepada polisi terlebih
dahulu,[14] termasuk pejabat pemerintah
dan kerajaan. Perdana
Menteri Britania Raya[15] dan Raja
Bohemia[16] mengunjungi Holmes secara
pribadi untuk meminta bantuannya. Selain itu, Raja
Skandinavia[17] dan Vatikan[18] juga pernah dibantunya.Pemerintah
Perancis bahkan memberinya penghargaan Légion d'honneur atas
jasanya menyelesaikan suatu kasus.[19]
Holmes merasa tersanjung saat
kemampuannya diakui dan menanggapi pujian sebagaimana gadis yang dipuji
kecantikannya. Ia memiliki sikap dingin dan kurang bergairah yang akan berubah
total saat ia sedang terjun ke dalam suatu kasus. Ia senang menunjukkan
kecakapannya dengan mempersiapkan jebakan yang matang untuk menangkap pelaku,
seringkali kepada Watson atau salah satu inspektur Scotland Yard.[20]
Holmes bertipe penyendiri dan tidak
suka membangun hubungan pertemanan. Dalam kisah Kapal
Gloria Scott, ia mengatakan kepada Watson bahwa selama dua tahun
kuliah, ia hanya berteman dengan satu orang saja, yaitu Victor Trevor. Kata
Holmes, "Aku memang tak suka bergaul, Watson. Aku lebih suka mendekam di
kamar dan mengutak-atik cara berpikirku. Itulah sebabnya aku tak terlalu akrab
dengan teman-teman seangkatanku ... dan jurusan yang kuambil pun tak umum
dipilih oleh teman-temanku, jadi, ya praktis putus hubungan sama sekali."
Dalam Penelusuran Benang
Merah, Holmes juga disebut sukar bergaul oleh Stamford muda.
Metode deteksi
Melakukan pemisahan antara fakta yang
penting dan yang cuma kebetulan saja, lalu membuat teori berdasarkan fakta yang
tersisa. Jika terdapat fakta baru yang bertentangan dengan teorinya, ia akan
membuat ulang teori berdasarkan fakta baru tersebut. Dia juga mengumpulkan
data-data tentang peristiwa pembunuhan dimasa lampau berupa kliping-kliping
koran berita kriminal karena Holmes berpendapat bahwa semua kasus pernah
dilakukan dan akan dilakukan lagi.
Daftar cerita[
Sidney
Edward Paget, ilustrator pertama yang membuat ilustrasi khas tokoh
Sherlock Holmes.
Cerita asli[
Artikel utama untuk
bagian ini adalah: Kanon Sherlock Holmes
Cerita asli Sherlock Holmes terdiri
atas 56 cerita pendek dan empat novel yang ditulis oleh Sir Arthur Conan
Doyle.
Novel
Cerita pendek
Cerita pendek tentang Holmes, yang
awalnya terbit secara berseri, dikumpulkan dalam lima buku, yaitu:
·
Petualangan
Sherlock Holmes (berisi cerita pendek yang
terbit tahun 1891–1892 dalam The
Strand Magazine)
·
Memoar Sherlock
Holmes (berisi cerita pendek yang terbit tahun 1892–1893 dalam The
Strand Magazine)
·
Kembalinya
Sherlock Holmes (berisi cerita pendek yang
terbit tahun 1903–1904 dalam The
Strand Magazine)
·
Salam
Terakhir Sherlock Holmes (berisi cerita pendek yang
terbit tahun 1908–1917 dalam The
Strand Magazine)
·
Koleksi Kasus
Sherlock Holmes (berisi cerita pendek yang
terbit tahun 1921–1927 dalam The
Strand Magazine)
0 komentar:
Posting Komentar